Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ulama terhadap hak pilih santri dalam kemenangan Nurdin M. Judon (Abi Nas) pada Pemilu Legislatif 2024 di Kabupaten Bireuen. Ulama di Aceh, khususnya di Bireuen, tidak hanya berperan sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai aktor politik yang mampu mengarahkan preferensi politik santri. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya studi yang menyoroti keterlibatan langsung ulama sebagai calon legislatif sekaligus penggerak suara santri dalam konteks pemilu lokal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh ulama terhadap hak memilih santri dalam kontestasi politik tersebut. Teori yang digunakan adalah teori patron klien dan teori kepemimpinan kharismatik Max Weber, yang menjelaskan bagaimana hubungan personal dan spiritual antara ulama dan santri membentuk loyalitas politik. Pendekatan penelitian bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, hasil wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa santri secara signifikan dipengaruhi oleh ulama dalam menentukan pilihan politik, khususnya di basis pesantren. Kesimpulannya, kemenangan Abi Nas tidak terlepas dari kharisma pribadi dan posisi ulama sebagai patron dalam jaringan sosial-politik santri.