Peningkatan kapasitas perangkat desa menjadi kunci untuk mempercepat pembangunan menuju status desa mandiri, maju, atau berkembang. salah satu metode yang digunakan adalah studi banding. Namun, dalam prakteknya, studi banding sering menghadapi permasalahan, seperti rendahnya pemanfaatan hasil kegiatan, kurangnya transparansi penggunaan dana, hingga indikasi penyalahgunaan anggaran, sebagaimana terjadi di beberapa kabupaten di Aceh. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan program studi banding mampu menguatkan kapasitas Perangkat Desa Di Kabupaten Bener Meriah dan faktor yang melatarbelakangi kegiatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sumber data meliputi sumber data primer dan data sekunder. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa program studi banding ini pada prinsipnya sangat bagus namun pada pelaksanaannya khususnya di Kabupaten Bener Meriah studi banding tidak berjalan dengan baik, materi dan pengalaman yang didapatkan pada saat studi banding tidak diterapkan secara menyeluruh dalam pembangunan desa masing- masing. Adapun faktor yang melatarbelakangi program studi banding ini ialah dari kebutuhan peningkatan kapasitas aparatur desa