Dataran tinggi Gayo merupakan salah satu sentra utama kopi Arabika di Indonesia. Tingginya kualitas dari biji kopi fermentasi bertujuan meningkatkan cita rasa dan mutu produk rentan terhadap kontaminasi mikroorganisme, khususnya mikrofungi. Kontaminasi jamur tidak hanya menurunkan kualitas biji kopi, tetapi juga berpotensi menghasilkan mikotoksin yang membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, penting dilakukan karakterisasi dan uji patogenitas fungi pada biji kopi Arabika fermentasi guna menjaga mutu dan keamanan produk kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakteristik fungi yang terdapat pada biji kopi Arabika fermentasi, dan mengetahui potensi patogenitas dari fungi tersebut. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif di Laboratorium Mikrobiologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Sampel diambil secara purposive dari dua lokasi di Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, dengan perlakuan penjemuran berbeda di bawah naungan dan sinar matahari langsung. Hasil karakterisasi menunjukkan; Aspergillus niger, Mucor hiemalis, Penicillium citrinum, Aspergillus parasiticus, Aspergillus flavus, dan Aspergillus wentii. Fungi dominan berbeda tergantung teknik penjemuran, di mana fungi lebih banyak ditemukan pada sampel yang dijemur dalam naungan. Dari 6 spesies 4 spesies dilakukan uji patogen dan terbukti memiliki potensi patogenik dan sering terlibat pada kasus infeksi manusia sedangkan 2 spesies tidak dilakukan uji pathogen karna berdasarkan laju pertumbuhan lambat isolat dan tidak mencapai diameter tumbuh ≥ 20 mm. Uji hemolisis menunjukkan bahwa tiga spesies (P. citrinum, M. hiemalis, dan A. flavus) bersifat patogenik dengan hasil hemolisis β (zona bening), sedangkan A. parasiticus menunjukkan hasil negatif atau hemolisis γ. Membuktikan bahwa Sebagian fungi pada biji kopi arabika fermentasi bersifat patogenik dan dapat berisiko terhadap kesehatan konsumen.
Kata kunci: Kopi arabika, Fermentasi, Fungi, Karakterisasi, Patogenitas, Hemolisis