Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya peran asrama sebagai lingkungan strategis dalam membentuk karakter dan kemandirian santri, yang merupakan salah satu tujuan utama pendidikan Islam. Dalam konteks dayah terpadu, asrama tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga sebagai wahana pembinaan yang terintegrasi dengan sistem pendidikan formal dan non-formal. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengelolaan asrama dilakukan dalam upaya mengembangkan kemandirian, Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan penelolaan asrama di dayah, dan Mengidentifikasi kendala yang dihadapi pengelolaan asrama dalam pengembangan kemandirian santri Di Dayah Terpadu Babul Maghfirah, serta mencari solusi bagaimana pengelolaan asrama diterapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, yang dianalisis secara deskriptif melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini agar memperoleh, (1) Gambaran menyeluruh mengenai strategi perencanaan pengelolaan asrama yang efektif dalam menumbuhkan kemandirian santri, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun praktis sehari-hari. (2) Mengetahui faktor pendukung keberhasilan pengelolaan asrama meliputi kepemimpinan yang visioner, budaya disiplin yang kuat, keterlibatan aktif pengasuhan, ustadz dan ustzah serta semua elemen yang ada di dayah, serta dukungan sistemik dari lingkungan dayah. (3) Memberikan solusi dari kendala penghambat dalam pengelolaan asrama, serta mengetahui perbedaan latar belakang santri yang memengaruhi adaptasi terhadap aturan dan pola pembinaan santri, Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dalam pengembangan manajemen pendidikan Islam, serta menjadi rujukan praktis bagi pengelola lembaga pendidikan berbasis asrama dalam meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian
santri.