Kota Banda Aceh merupakan salah satu kota pesisir di Indonesia. Kota Banda Aceh memiliki sungai yang membelah di tengah-tengah kota. Sungai tersebut memiliki nama Sungai Krueng Aceh. Sangat disayangkan apabila Sungai Krueng Aceh tidak dimanfaatkan. Oleh sebab itu, pemerintah Kota Banda Aceh membuat program revitalisasi Sungai Krueng Aceh. Salah satu programnya ialah menjadikan tepi Sungai Krueng Aceh sebagai kawasan waterfront bagi Kota Banda Aceh. Waterfront sendiri adalah kawasan yang terletak di tepi perairan yang di dalam kawasan tersebut terdapat satu atau beberapa aktivitas. Program waterfront ini dikembangkan dengan tujuan terjaganya kelestarian dan keindahan lingkungan sungai. Tujuan lainnya adalah menjadikan waterfront untuk tempat rekreasi tepi air untuk Kota Banda Aceh. Berdasarkan RTRW Kota Banda Aceh tahun 2009-2029 pengembangan kawasan Sungai Kruang Aceh di daerah Pante Riek dan Lambhuk
direncanakan sebagai kawasan wisata dan ruang publik. Oleh karena itu, pemilihan lokasi yang cocok untuk dikembangkan waterfront adalah di Jalan Politeknik Aceh. Sesuai dengan tujuan dikembangkannya waterfront untuk terjaganya kelestarian dan keindahan lingkungan tepi sungai maka pengembangan waterfront ini menerapkan pendekatan arsitektur biomorfik yang merupakan pendekatan yang mengambil inspirasi dari alam sekitarnya dan dapat menghasilkan estetika tersendiri. Adapun beberapa karakteristik dari arsitektur biomorfik memiliki keterkaitan dengan arsitektur berkelanjutan yang mempertimbangkan kelestarian lingkungan.