Implementasi pembelajaran fiqih dengan penerapan kurikulum merdeka kelas VIII di MTsN 1 Banda Aceh masih terdapat kesenjangan antara idealitas dan realitas. Pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum sebelumnya, dimana guru berperan sebagai pusat pembelajaran. Penyampaian materi melalui metode ceramah dan diikuti dengan pengerjaan lembar kerja peserta didik (LKPD) secara kelompok. Interaksi antar siswa tampak minim. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana implementasi pembelajaran fiqih kelas VIII MTsN 1 Banda Aceh, dan (2) Apa saja hambatan yang dihadapi oleh guru saat implementasi pembelajaran fiqih kelas VIII MTsN 1 Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan telaah dokumen. Hasil penelitian ditemukan bahwa implementasi pembelajaran fiqih kelas VIII MTsN 1 Banda Aceh meliputi perencanaan pembelajaran, guru fiqih merancang modul ajar (RPP), melakukan asesmen diagnostik, menentukan capaian pembelajaran, menyusun tujuan dan alur tujuan pembelajaran (ATP). Pelaksanaan pembelajaran fiqih di MTsN 1 Banda Aceh sudah menerapkan kurikulum merdeka dan sudah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan terpenuhinya semua unsur komponen pembelajaran. Pembelajarannya sudah menekankan pada fleksibelitas dan kebebasan dalam proses pembelajaran. Tantangan dalam mengimplementasikan pembelajaran fiqih kelas VIII adalah perbedaan pemahaman siswa, keterbatasan media dan alat peraga, keterbatasan waktu sehingga sulit mempraktikkan teori. Kesulitan guru memahami sumber belajar, metode yang kurang variatif, dan menghadapi perbedaan pendapat antar siswa.