Fenomena yang mendasari penelitian ini adalah keberhasilan PDI Perjuangan dalam skala nasional yang tidak sejalan dengan rendahnya eksistensi dan dukungan yang diperoleh di Provinsi Aceh. Meskipun secara nasional PDI-P mampu memenangkan pemilu legislatif dan menduduki posisi strategis dalam pemerintahan, namun di Aceh partai ini mengalami keterasingan politik yang cukup signifikan. Rendahnya dukungan elektoral, minimnya aktivitas struktural, serta ketidakhadiran figur lokal menjadi cerminan dari persoalan tersebut. Penelitian ini memiliki dua Rumusan Masalah yaitu, Bagimana persepsi mahasiswa Ilmu Politik terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di aceh, Apa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa Ilmu Politik terhadap partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Aceh, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam terhadap 20 mahasiswa Ilmu Politik UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki persepsi yang dominan kritis dan cenderung antipati terhadap PDI-P. Persepsi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti ketidaksesuaian ideologis antara nasionalisme-sekuler PDI-P dan nilai-nilai keislaman yang dianut masyarakat Aceh, trauma historis terhadap pemerintah pusat, lemahnya kaderisasi lokal, serta ketidakaktifan partai dalam ruang publik mahasiswa. Selain itu, dominasi informasi media yang tidak diimbangi dengan kehadiran langsung partai turut memperkuat citra negatif tersebut. Kesimpulannya, PDI-P menghadapi tantangan serius untuk membangun legitimasi dan keterhubungan politik di Aceh. Dibutuhkan pendekatan yang lebih adaptif, representatif, dan komunikatif agar partai ini dapat diterima di wilayah dengan karakteristik budaya dan politik yang khas.