Berbakti merupakan kewajiban seorang anak terhadap kedua orang tuanya yang wajib dilakukan. Berbakti kepada orang tua tidak hanya memandang usia, baik masih anak-anak ataupun sudah dewasa selama orang tua kita masih ada. Dan mematuhi semua perintahnya yang tidak melanggar syariat agama dan merawat keduanya apabila mereka sudah lanjut usia. Jika salah satu atau keduanya sudah tidak ada maka kita tetap harus berbakti kepada keduanya dengan cara mendoakannya. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dikalangan anak muda perlu di perhatikan sejauh mana nilai birrul walidain diterapkan secara menyata dalam kehidupan mereka. Penelitian ini di laksanakan didesa rukoh kecamatan syiah kuala banda aceh, dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan cara teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi dan konsep penanaman nilai-nilai birrul walidain pada remaja desa rukoh kecamatan syiah kuala banda aceh serta apasaja kendala yang dihadapi orang tua dalam mengimplementasikan niali-nilai birrul walidain terhadap remaja. Hasil dari penelitian ini yaitu di desa rukoh telah menerapkan nilai-nilai birrul walidain pada remaja dengan cara metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode nasihat. Orang tua memberikan contoh nyata dalam bersikap hormat kepada orang tua, membiasakan anak membantu pekerjaan rumah dan bersikap sopan, serta memberikan nasihat secara lembut. Namun, dalam praktiknya, masih terdapat tantangan besar dalam internalisasi nilai-nilai ini. Banyak remaja yang kurang aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial, lebih sering menghabiskan waktu di warung kopi, serta terpengaruh oleh pergaulan bebas dan penggunaan gadget yang berlebihan.