Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah mualaf yang kurang dalam kesadaran beragama hal ini disebabkan tidak adanya bimbingan secara khusus dalam meningkatkan kesadaran beragama bagi mualaf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dai perbatasan dalam meningkatkan kesadaran beragama pada mualaf dan untuk mengetahui tantangan yang dihadapi dai perbatasan dalam meningkatkan kesadaran beragama pada mualaf di Desa Simpang III Jongar Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran dai perbatasan dalam meningkatkan kesadaran beragama pada mualaf belum berjalan maksimal, karena pembinaan yang dilakukan masih bersifat umum dan belum diarahkan pada kebutuhaan dasar keislaman para mualaf, seperti akidah, ibadah, dan bacaan Al-Qur’an. Kondisi ini membuat sebagian mualaf minder dan kurang percaya diri dalam mengikuti pengajian umum, sehingga diperlukan pembinaan personal, kontekstual, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran beragama mereka. Tantangan yang dihadapi dai perbatasan meliputi jumlah dai yang terbatas, rasa minder mualaf untuk mengikuti pengajian umum karena kurangnya pengetahuan agama, minimnya sumber daya manusia pendukung, serta keterbatasan dana yang menghambat penyediaan sarana dakwah. Kondisi ini berdampak pada lambatnya peningkatan kesadaran beragama mualaf dan memerlukan strategi pembinaan yang terarah, berkesinambungan, serta sesuai dengan kebutuhan mereka.