Inflasi menjadi salah satu masalah ekonomi yang krusial dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Secara umum, inflasi mengacu pada kenaikan harga barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Fenomena ini berdampak langsung terhadap pengelolaan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, terutama bagi masyarakat berpendapatan tetap. Memahami mekanisme inflasi menjadi penting dalam menerapkan kebijakan ekonomi yang tepat, khususnya untuk menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekspor nonmigas, nilai tukar, dan jumlah uang beredar terhadap inflasi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan Autoregressive Distributed Lag (ARDL). Data yang digunakan berupa data runtut waktu (time series) dengan periode penelitian 2010-2024 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Perdagangan (KemenDag). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Ekspor nonmigas dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap inflasi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan jumlah uang beredar (M2) terbukti berpengaruh signifikan terhadap inflasi baik dalam jangka pendek mauapun jangka panjang.