Penelitian ini menganalisis pemanfaatan transaksi digital terhadap pengembangan UMKM di Kota Banda Aceh dalam perspektif ekonomi syariah dengan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas UMKM telah memanfaatkan layanan seperti QRIS, Dana, dan GoPay yang berdampak positif pada peningkatan penjualan, efisiensi transaksi, dan profesionalisme pengelolaan keuangan. Dari perspektif syariah, transaksi digital mendukung prinsip muamalah yang halal, transparan, dan adil, serta menghindari riba, gharar, dan maysir. Analisis SWOT memetakan kekuatan pada efisiensi dan transparansi, kelemahan pada rendahnya literasi keuangan syariah dan minimnya aplikasi bersertifikasi syariah, peluang dari penerapan Qanun LKS, serta ancaman dari dominasi platform non-syariah dan keterbatasan infrastruktur. Strategi yang dirumuskan meliputi penguatan ekosistem pembayaran halal (SO), peningkatan literasi keuangan syariah (WO), pemanfaatan efisiensi untuk menghadapi ancaman (ST), dan meminimalkan kelemahan sambil menghindari risiko (WT). Tingkat adopsi transaksi digital tertinggi berada di sektor makanan, minuman, dan retail, dengan tren peningkatan penggunaan QRIS. Data menunjukkan korelasi positif antara frekuensi penggunaan transaksi digital dan kenaikan omzet, menegaskan perlunya kolaborasi pemerintah, lembaga keuangan syariah, penyedia layanan digital, dan pelaku UMKM untuk mengoptimalkan transaksi digital yang halal, inklusif, dan berkelanjutan.