Moderasi beragama merupakan program prioritas nasional Kementerian Agama dengan empat indikator utama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan penerimaan terhadap budaya lokal. Dalam konteks pendidikan, keragaman pemahaman keislaman berpotensi menimbulkan gesekan yang dapat berkembang menjadi konflik apabila tidak dikelola secara tepat. Madrasah memiliki posisi strategis sebagai lembaga yang menginternalisasi nilai moderasi, sedangkan kepemimpinan kepala madrasah menjadi faktor kunci dalam mengarahkan kebijakan, strategi, serta kultur kelembagaan. MAN 4 Aceh Besar memperlihatkan kondisi berbeda, di mana meskipun terdapat keragaman sosial, budaya, dan keagamaan, tidak ditemukan konflik yang signifikan. Hal ini merefleksikan kepemimpinan yang efektif dalam mengintegrasikan nilai moderasi secara berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran kepala madrasah dalam penanaman nilai moderasi beragama di MAN 4 Aceh Besar melalui tiga aspek utama: perencanaan, strategi implementasi, dan mekanisme evaluasi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan terdiri atas kepala madrasah, wakil kepala bidang kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam, guru mata pelajaran umum, serta siswa yang dipilih secara purposif untuk merepresentasikan keragaman. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman melalui reduksi, penyajian, dan verifikasi, sedangkan keabsahan data dijaga dengan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek perencanaan, kepala madrasah menyusun program moderasi secara sistematis dan terdokumentasi, berbasis kebutuhan, dilaksanakan partisipatif, serta dirumuskan selaras dengan kebijakan Kementerian Agama. Pada aspek strategi, nilai moderasi dijalankan melalui program terstruktur, integrasi dalam kurikulum, pembiasaan lewat kegiatan intra dan ekstrakurikuler, serta keteladanan kepala madrasah yang diperkuat kolaborasi warga madrasah. Pada aspek evaluasi, program dipantau secara teratur dengan indikator resmi, ditindaklanjuti melalui penyempurnaan, dan melibatkan seluruh warga madrasah. Temuan ini menegaskan bahwa keberhasilan internalisasi moderasi beragama di MAN 4 Aceh Besar terutama ditentukan oleh kepemimpinan kepala madrasah yang visioner, partisipatif, dan konsisten dalam membangun budaya pendidikan yang inklusif, harmonis, serta berkarakter kebangsaan.