Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir Ibnu Katsir dan Quraish Shihab Surah Al-Hujurat Ayat 11-12)

Haura Nazilla, 210201201 (2025) Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir Ibnu Katsir dan Quraish Shihab Surah Al-Hujurat Ayat 11-12). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Pendidikan Islam, Surah Al-Hujurat, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Quraish Shihab] Text (Pendidikan Islam, Surah Al-Hujurat, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Quraish Shihab)
Haura Nazilla, 210201201, FTK, PAI, 082370520187.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (7MB)
[thumbnail of Pendidikan Islam, Surah Al-Hujurat, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Quraish Shihab] Text (Pendidikan Islam, Surah Al-Hujurat, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Quraish Shihab)
Haura Nazilla, 210201201, FTK, PAI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (34MB)

Abstract

Pendidikan Islam merupakan suatu upaya pembinaan dan pengembangan potensi yang dimiliki oleh manusia, agar dapat diaplikasikan dengan baik dalam kehidupan. Al-Qur’an, memuat semua hukum dan norma kehidupan, termasuk pendidikan. Salah satu surah yang menekankan pendidikan etika sosial adalah Surah Al-Hujurat ayat 11-12, yang memberikan tuntunan terkait larangan mencela, berprasangka buruk, mencari kesalahan, dan menggunjing. Penelitian ini bertujuan mengungkap nilai-nilai pendidikan Islam dalam ayat tersebut, membandingkan penafsiran Ibnu Katsir dan Quraish Shihab, serta melihat relevansinya terhadap pembentukan akhlak dan etika sosial di masa kini. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kepustakaan library research. Sumber primer adalah Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab, dengan analisis isi (content analysis) terhadap teks tafsir yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua mufasir memiliki persamaan dan perbedaan dalam menafsirkan ayat. Persamaannya, keduanya menekankan larangan prasangka buruk, tajassus, dan ghibah sebagai akhlak tercela. Perbedaannya, Ibnu Katsir lebih berfokus pada riwayat hadis dan penjelasan sahabat, sedangkan Quraish Shihab lebih menekankan aspek sosial, psikologis, serta relevansi ayat dengan kehidupan masyarakat modern. Nilai-nilai ini mencakup menjaga lisan dari ucapan yang menyakitkan, menghindari prasangka buruk, menjauhkan diri dari sikap memata-matai dan menggunjing, serta menumbuhkan sikap saling menghargai antar sesama. Etika sosial yang terkandung dalam ayat ini menekankan pentingnya membangun hubungan yang harmonis, menghargai martabat manusia, serta menumbuhkan rasa solidaritas dalam masyarakat. Kedua mufasir sepakat mengenai inti pesan moral ayat tersebut, meskipun pendekatan yang digunakan berbeda. Nilai-nilai ini tetap relevan dalam membentuk masyarakat yang beradab, berakhlak mulia, dan mampu menjaga keharmonisan sosial di era modern.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an > 2X1.31 Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Haura Nazilla Haura
Date Deposited: 09 Sep 2025 03:51
Last Modified: 09 Sep 2025 03:51
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/51163

Actions (login required)

View Item
View Item