Kehidupan sosial yang kompleks mampu mempengaruhi keharmonisan rumah tangga baik itu dari internal ataupun eksternal. Faktor yang mampu mempengaruhi dinamika kehidupan sosial terhadap keharmonisan ialah pengajian terutama, pengajian dilakukan dalam masyarakat islam seperti yang sering kita lihat pengajian fungsinya ialah sarana untuk memperdalam pemahaman ilmu agama, membentuk karakter dan mempererat hubungan rumah tangga. Oleh karena itu peneliti tertarik ingin mengetahui bagaimana pengajian mempengaruhi keharmonisan rumah tangga di Digampang Barat Daya Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengajian, kehidupan sosial keagamaan masyarakat dan pengaruh pengajian terhadap kerharmonisan rumah tangga di Gampong Barat Daya Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan. Metode penelitian mengunakan kualitatif pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui Observasi, wawancara serta dokumentasi, selanjutnya dianalisis mengunkan reduksi data, pengajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengambilan sampel mengunakan purposive sampling dengan 23 informan (20 informan kunci terdiri dari 10 informan aktif pengajian dan 10 informan tidak aktif pengajian, 3 informan pendukung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pengajian dalam kehidupan masyarakat Gampong Barat Daya sangat kuat, dominan dan sangat signifikan hal ini ditandai dengan nilai-nilai pengajian yang menjadi dasar dalam mempengaruhi pola perilaku, cara berfikir, tindakan serta interaksi masyarakat. Keikutsertaan dan partisipasi yang tinggi masyarakat dalam berbagai kegiatan keagamaan menunjukkan nilai keagamaan/religiusitas telah melekat kuat dimasyarakat Gampong Barat Daya, pengajian di Gampong Barat Daya sudah menerapkan 3 metode pengajian yaitu hikmah, maw'idzha hasanah dan mujadalah. Kemudian kehidupan sosial keagamaan yang sering dilakukan ialah gotong royong, pengajian rutin, majelis taqlim, santunan anak yatim, kenduri kubur/sawah dan peringatan hari besar islam. Dan pengajian berpengaruh positif dalam membangun keharmonisan rumah tangga, yang aktif pengajian secara keseluruhan rumah tangga mereka harmonis dan yang tidak mengikuti pengajian rumah tangganya kurang harmonis dan tidak harmonis. Terdapat satu rumah tangga yang harmonis, 3 rumah tangga yang hanya mencerminkan 1-2 indikator keharmonisan dan satu rumah tangga yang tidak mencerminkan keharmonisan rumah tangga. Pengajian secara konsep berpengaruh dalam meningkatkan keharmonisan rumah tangga namun hal tersebut Kembali dengan kesadaran individu masing-masing dalam mengimplementasi ilmu pengajian.