Kepala desa atau Reje sebagai pemegang kekuasaan diwilayah tingkat desa tentu mempunyai tangung jawab dalam menjalankan dan mengatur sistem pemerintahan desa, untuk itu perangkat desa hadir sebagai organ yang bertugas membantu kepala desa dalam menjalankan tugasnya. Permasalahan dalam skripsi ini adalah pertama, bagaimana mekanisme pemberhentian perangkat kampung di Kampung Kute Riyem. Kedua, apakah faktor yang mempengaruhi pemecatan perangkat kampung di Kampung Kute Riyem. Metode Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yuridis empiris, pendekatan penelitian berupa pendekatan kasus dan undang-undang. Sebagai alat pengumpul data dikumpulkan melalui studi kepustakaan, studi dokumen dan didukung dengan melakukan wawancara terkait judul penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa yang pertama, mekanisme pemberhentian perangkat kampung di Kampung Kute Riyem dalam pemberhentian perangkat kampung, reje harus melakukan konsultasi tertulis terlebih dahulu dengan camat mengenai pemberhentian kampung, nantinya camat akan memberikan rekomendasi tertulis yang memuat pemberhentian perangkat kampung dan rekomendasi tertulis camat itu akan menjadi dasar oleh reje dalam pemberhentian perangkat kampung, sama seperti yang tercantum di pasal 43 Qanun nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pemerintahan Kampung. Kedua, faktor yang mempengaruhi pemberhentian Perangkat Kampung di Kampung Kute Riyem Kecamatan Linge Kabupaten Aceh tengah adalah masih kurangnya pemahaman kepala desa terkait regulasi pemberhentian perangkat desa dan masih adanya unsur kepentingan pribadi ataupun kepentingan politik dari kepala desa itu sendiri.