Penelitian ini membahas putusan bebas yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Stabat terhadap Terbit Rencana Perangin Angin, mantan Bupati Langkat, dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor. 21 Tahun 2007. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini mencakup: (1) Bagaimana Pertimbangan Hukum terhadap Vonis Bebas Tindak Pidana Perdagangan Orang? (2) Bagaimana Pertimbangan Hakim Menurut Undang-Undang Nomor. 21 Tahun 2007 terhadap Vonis Bebas Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris yang bertujuan untuk memahami dan menganalisis bagaimana hukum diterapkan dalam putusan bebas berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 555/Pid.Sus/2023/PN Stb. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pertimbangan hakim terhadap putusan bebas menurut Undang-Undang Nomor. 21 Tahun 2007. Putusan ini banyaknnya kritik karena dinilai tidak mencerminkan keadilan bagi para korban yang mengalami eksploitasi, kekerasan fisik dan psikis, serta kerugian ekonomi. Dan analisis dilakukan terhadap Putusan No. 555/Pid.Sus/2023/PN Stb dan membandingkannya dengan kasus serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan hakim dalam memutus bebas terdakwa didasarkan pada kurangnya alat bukti yang sah dan tidak terpenuhinya unsur pembuktian sebagaimana diatur dalam Pasal 183 Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana. Penelitian ini merekomendasikan perlunya reformasi dalam sistem pembuktian dan perlindungan korban TPPO agar keadilan substantif dapat terwujud.