Aceh merupakan provinsi yang memiliki kekhususan dalam penerapan syariat Islam melalui qanun-qanun daerah, salah satunya Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Qanun ini dimaksudkan untuk menegakkan nilai-nilai Islam dan menjaga ketertiban sosial di masyarakat. Namun, pelanggaran terhadap qanun tersebut masih banyak ditemukan di Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjadinya pelanggaran, memahami proses penegakan hukum terhadap pelanggar, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi qanun tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran terjadi karena berbagai faktor seperti lemahnya pengawasan terhadap generasi muda, pengaruh budaya luar yang tidak tersaring, serta kemudahan akses terhadap media digital. Penegakan hukum telah dilaksanakan oleh lembaga terkait melalui prosedur formal, namun masih belum efektif dalam memberikan efek jera. Faktor pendukung implementasi qanun meliputi komitmen pemerintah daerah dan dukungan regulasi. Di sisi lain, hambatan yang dihadapi antara lain terbatasnya anggaran, kurangnya koordinasi antarinstansi, lemahnya peran keluarga, serta menurunnya pengawasan sosial dalam masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi Qanun Jinayat di Banda Aceh masih menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perbaikan strategi, peningkatan koordinasi, serta penguatan peran masyarakat dalam mendukung pelaksanaan syariat Islam secara menyeluruh dan berkelanjutan.