Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelembaban udara terhadap kinerja inverter pada sistem panel surya. Inverter berfungsi mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan panel surya menjadi arus bolak-balik (AC) agar dapat digunakan pada beban listrik. Faktor lingkungan, khususnya kelembaban udara, dapat memengaruhi komponen internal inverter seperti kapasitor dan resistor yang berpotensi menurunkan efisiensi dan kestabilan daya. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan dua panel surya berkapasitas 20 Wp, inverter Mitsuyama MS-INV300, step-down converter, hygrometer HTC-2, multimeter digital, serta dua lampu pijar 100 Watt sebagai sumber cahaya buatan. Pengujian dilakukan selama dua hari, masing-masing selama dua jam, dengan pencatatan data setiap 15 menit. Parameter yang diukur meliputi suhu (°C), kelembaban udara (RH%), arus (A), dan tegangan (V). Hasil pengujian menunjukkan bahwa inverter mampu menjaga kestabilan tegangan keluaran pada v kisaran 12,00–12,03 V, sementara arus meningkat seiring naiknya suhu dan intensitas cahaya. Kelembaban udara yang berada pada rentang 46–49% tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kinerja inverter. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kelembaban udara pada tingkat rendah hingga sedang tidak berdampak nyata terhadap performa inverter, sedangkan faktor dominan yang memengaruhi adalah suhu dan intensitas cahaya. Penelitian ini merekomendasikan pengujian lanjutan dengan variasi kelembaban yang lebih tinggi serta menggunakan pencahayaan matahari langsung di luar ruangan untuk mendapatkan hasil yang lebih representatif.