Penelitian ini mengkaji peran program Rohani Islam (Rohis) dalam meminimalisir kenakalan siswa di SMAN 12 Banda Aceh. Latar belakang penelitian didasarkan pada fenomena degradasi moral remaja yang dipengaruhi oleh globalisasi, kurangnya internalisasi nilai-nilai agama, dan lemahnya pengawasan tri pusat pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat). Fokus penelitian meliputi: (1) Pelaksanaan program Rohis sebagai upaya preventif kenakalan siswa, dan (2) Kendala dalam implementasinya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara mendalam terhadap kepala sekolah, guru, dan siswa, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan Rohis (seperti mentoring keagamaan, shalat berjamaah, dan pembinaan akhlak) berkontribusi signifikan dalam: 1. Meningkatkan kesadaran religius siswa. 2. Membentuk kontrol diri terhadap perilaku menyimpang. 3. Memperkuat nilai-nilai karakter seperti disiplin, sopan santun, dan tanggung jawab. Kendala utama meliputi keterbatasan partisipasi siswa, minimnya dukungan fasilitas, dan tantangan mengintegrasikan program Rohis dengan kurikulum formal. Temuan ini memperkuat teori bahwa pembinaan keagamaan berbasis sekolah efektif sebagai solusi alternatif problem kenakalan remaja, khususnya dalam konteks Aceh yang kental dengan nilai-nilai Islam.