Meningkatnya aktivitas pariwisata, berbagai tantangan baru mulai muncul di tengah masyarakat. Pergaulan bebas di kalangan remaja dan pengunjung yang tidak menutup auratnya, yang bertentangan nilai syariat Islam yang dianut oleh masyarakat Simeulue. Adapun rumus masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peran edukasi yang dilakukan oleh Gampong dalam mengatasi dampak wisata pantai araban di Kecamatan Simeulue Tengah?, 2. Apa saja faktor penghambat Gampong dalam mengatasi dampak wisata Pantai Araban di Kecamatan Simeulue Tengah?, dan 3. Apa saja faktor yang mendukung Gampong dalam mengatasi dampak wisata Pantai Araban di Kecamatan Simeulue Tengah?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dari berbagai pihak yang terlibat, seperti aparatur gampong, tokoh masyarakat, dan warga sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan oleh pihak gampong melalui musyawarah, penyuluhan, dan program pembinaan masyarakat, memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk sikap dan partisipasi masyarakat untuk menjaga lingkungan, melestarikan budaya lokal, serta mencegah perilaku menyimpang akibat interaksi sosial dengan wisatawan. Dengan adanya edukasi yang tepat, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga nilai-nilai dan mampu berperan aktif dalam pengelolaan wisata secara berkelanjutan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kapasitas aparutur gampong dalam melakukan pendekatan edukatif serta kolaborasi dengan pihak terkait demi mewujudkan pengembangan pariwisata yang berdampak positif bagi semua pihak