Degradasi moral di era globalisasi mengindikasikan perlunya
penguatan pendidikan karakter. Kurikulum terintegrasi, yang
memadukan konsep, keterampilan, dan nilai dari berbagai disiplin
ilmu (Drake & Burns, 2004), menjadi strategi efektif untuk
implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Madrasah
Aliyah (MA) berasrama. Penelitian ini bertujuan merumuskan model
implementasi kurikulum terintegrasi untuk penguatan karakter di
MA Oemar Diyan, MA Ruhul Islam Anak Bangsa, dan MA Insan
Qur’ani, dengan fokus pada integrasi intra-inter mata pelajaran
(penggabungan konsep dalam satu mata pelajaran dan antar mata
pelajaran), intra-inter-trans pengalaman belajar (penggabungan
pengalaman belajar di dalam kelas, di luar kelas, dan di masyarakat),
serta optimalisasi asrama sebagai laboratorium karakter. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi
multisitus di MA Oemar Diyan, MA Ruhul Islam Anak Bangsa, dan
MA Insan Qur’ani, Aceh. Data dikumpulkan dari kepala madrasah,
wakil kurikulum, guru, siswa, dan pembina asrama, melalui
wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi,
dengan instrumen pedoman wawancara, lembar observasi, dan
pedoman analisis dokumen. Teknik analisis data meliputi reduksi,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum terintegrasi
di ketiga madrasah masih dalam tahap pengembangan. Integrasi
inter mata pelajaran dan integrasi pengalaman belajar (Kolb, 1984)
xxii
belum optimal. Ditemukan bahwa integrasi nilai-nilai keislaman dan
kearifan lokal Aceh cukup baik dalam perencanaan, namun
pelaksanaannya masih bervariasi. Selain itu, ditemukan bahwa
koordinasi antar guru dalam perencanaan integrasi inter mata
pelajaran masih lemah, dan asrama belum sepenuhnya difungsikan
sebagai wahana pembinaan karakter yang terintegrasi dengan
kurikulum. Penelitian ini menghasilkan "Grand Concept" KITA-
UMMAH (Kurikulum Integrasi Aceh - Unggul, Mandiri, Berakhlak
Mulia, Amanah, dan Harmonis), sebuah kerangka konseptual yang
memadukan integrasi intra-inter mata pelajaran dan intra-inter-trans
pengalaman belajar, mengoptimalkan asrama sebagai laboratorium
karakter (Bronfenbrenner, 1979), serta mengintegrasikan nilai-nilai
PPK, keislaman, dan kearifan lokal Aceh berdasarkan pada konsep
pendidikan Islam Al-Attas. KITA-UMMAH direkomendasikan
sebagai model implementasi kurikulum terintegrasi di MA
berasrama untuk penguatan karakter berbasis nilai-nilai Islam dan
kearifan lokal. Model ini menawarkan pendekatan yang holistik dan
kontekstual, dengan penekanan pada integrasi yang komprehensif
antar mata pelajaran dan pengalaman belajar, serta optimalisasi
asrama sebagai pusat pembinaan karakter. Model ini diharapkan
berkontribusi pada lahirnya generasi yang unggul secara akademik,
mandiri, berakhlak mulia, amanah, dan harmonis