Strategi Komisi Independen Pemilihan Dalam Meningkatkan Partisispasi Masyarakat Pada Pilkad 2024 Studi Kasus: Di Kabupaten Pidie dan Kota Banda Aceh

Muhammad Ziyad Az-Zahidi, 210801057 (2025) Strategi Komisi Independen Pemilihan Dalam Meningkatkan Partisispasi Masyarakat Pada Pilkad 2024 Studi Kasus: Di Kabupaten Pidie dan Kota Banda Aceh. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Pilkada 2024] Text (Pilkada 2024)
Muammah ZIyad Az-Zahidi, 210801057 FISIP, IP-1-21.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)
[thumbnail of pilkada 2024] Text (pilkada 2024)
Muammah ZIyad Az-Zahidi, 210801057 FISIP, IP.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan indikator penting kualitas demokrasi. Pada Pilkada 2024 di Aceh, tercatat adanya perbedaan tren partisipasi antara Kabupaten Pidie yang mengalami penurunan dan Kota Banda Aceh yang mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Fenomena ini memunculkan pertanyaan: Bagaimana perbandingan strategi Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Pidie dan KIP Kota Banda Aceh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024?. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi yang diterapkan kedua KIP tersebut, serta mengevaluasi efektivitasnya dalam mendorong keterlibatan pemilih. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan komisioner KIP, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Analisis dilakukan menggunakan teori strategi John M. Bryson untuk memetakan proses perencanaan hingga evaluasi, serta teori partisipasi politik Samuel P. Huntington untuk memahami dinamika keterlibatan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KIP Kabupaten Pidie mengedepankan strategi jemput bola dan sosialisasi tatap muka melalui kunjungan ke sekolah, pesantren, komunitas disabilitas, dan desa terpencil. KIP Kota Banda Aceh lebih fokus pada pendekatan digital, pemanfaatan media sosial, program kreatif seperti NOBAR film edukasi, serta kolaborasi dengan komunitas kampus dan sekolah. Kedua KIP menghadapi tantangan yang berbeda: Pidie terkendala letak geografis dan apatisme pemilih, sedangkan Banda Aceh masih kesulitan menjangkau kelompok usia lanjut dan non-mahasiswa. Kesimpulannya, meskipun strategi yang diterapkan berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik masyarakat. Efektivitas strategi bergantung pada kemampuan beradaptasi dengan karakteristik wilayah, inovasi program, dan keberlanjutan edukasi politik.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 320 Political and Government Science (Ilmu Politik dan Pemerintahan)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > S1 Ilmu Politik
Depositing User: Muhammad Ziyad Az-zahidi
Date Deposited: 03 Sep 2025 03:09
Last Modified: 03 Sep 2025 03:09
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/51454

Actions (login required)

View Item
View Item