Penelitian ini menganalisis kolaborasi antar dinas terkait dalam penanganan korban bencana kebakaran di Kota Banda Aceh. Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di wilayah perkotaan dan menimbulkan dampak signifikan terhadap masyarakat, baik dari segi kerugian material maupun korban jiwa. Penanganan yang efektif memerlukan koordinasi dan kolaborasi yang solid antar berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi dalam penanganan korban kebakaran di Kota Banda Aceh telah dilaksanakan, namun belum optimal. Kolaborasi terjalin dalam tahap tanggap darurat seperti evakuasi, penyediaan logistik dasar, dan pelayanan kesehatan awal. Namun, ditemukan beberapa kendala antara lain, kurangnya komunikasi yang terkoordinasi antar lembaga, pembagian tugas dan tanggung jawab yang belum jelas, serta keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam mitigasi dan penanganan pasca bencana masih perlu ditingkatkan. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan komunikasi dan koordinasi yang lebih terstruktur melalui pembentukan gugus tugas khusus penanganan bencana kebakaran yang melibatkan seluruh stakeholder terkait. Diperlukan pula penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) bersama yang jelas, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan terpadu. Dengan demikian, diharapkan penanganan korban bencana kebakaran di Kota Banda Aceh dapat dilakukan secara lebih efektif, terintegrasi, dan komprehensif.
Kata kunci : Kolaborasi, Penanganan Bencana, Kebakaran, Korban Bencana.