Kekerasan terhadap anak merupakan salah satu permasalahan serius yang berdampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anak, khususnya yang berasal dari keluarga kurang mampu. Seringkali anak ini menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan perlindungan pendidikan dan ekonomi. Di Aceh, peran lembaga pengelola zakat menjadi salah satu hal yang pentingdalam memberikan bantuan kepada korban kekerasan. Baitul Mal Aceh sebagai lembaga resmi yang mengelola zakat, infak, shadaqah dan waqaf memiliki mandat untuk menyalurkan bantuan kepada kelompok rentan, termasuk anak korban kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Peran Baitul Mal Aceh dalam memberikan bantuan kepada anak korban kekerasan di Kota Banda Aceh. Menggunakan metode kualitatif dengan wawancara yang mendalam, data analisis melalui kerangka teori oragnisasi Bederel Munir yang mencakup enam dimensi: tujuan, struktur, hubungan, sistem imbalam, mekanisme penunjang dan kepemimpinan. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yaitu Wawancara dan Dokumentasi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa peran Baitul Mal Aceh adalah sebagai fasilitator dana zakat dan infaq dalam sebuah model kerja yang kolaboratif. Bergantung pada data dari mitra strategis seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), namun menjalankan proses verifikasi lapangan yang ketat untuk memastikan ketetapan sasaran penerima bantuan kepada anak korban kekerasan. Peran ini didukung oleh struktur organisasi yang jelas dan kepemimpinan yang akuntabel dan transparan. Meskipun demikian, masih adanya keterbatasan pada bantuan holistik karena terfokus pada dana saja dan diberikannya satu kali serta masih kurangnya sumber daya manusia internal untuk melakukan pendampingan lanjutan pasca bantuan. Jadi Baitul Mal Aceh merupakan salah satu lembaga yang penting dalam membantu anak korban kekerasan dalam penangannya, perlu juga tindakan yang lebih komprehensif untuk meningkatkan peran lembaga dalam penjangkauan untuk mengoptimalkan dampaknya.
Kata Kunci: Peran, Baitul Mal Aceh, Bantuan, Anak Korban Kekerasan, Zakat dan Infak