Pelayanan publik yang optimal sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia, khususnya ASN dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) secara profesional. Di Kantor Camat Kuala Pesisir, meskipun ASN memiliki peran strategis, masih ditemukan kendala seperti rendahnya kedisiplinan, minimnya inisiatif, dan ketidakkonsistenan dalam pelaksanaan tugas. Budaya kerja juga belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai dasar ASN seperti integritas, tanggung jawab, dan kerja sama. Kebiasaan “ngopi” di jam kerja, meskipun bagian dari budaya lokal, berpotensi mengganggu ritme pelayanan jika tidak diatur dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus deskriptif, melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain kendala internal, seperti kurang disiplin dan keterampilan, terdapat pula pengaruh eksternal dari budaya lokal. Meskipun pemerintah telah menerapkan nilai-nilai ASN BerAKHLAK sebagai pedoman, implementasinya masih belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan komitmen bersama, pengawasan berkelanjutan, serta peran pimpinan sebagai teladan untuk memperkuat budaya kerja ASN yang berorientasi pada pelayanan publik profesional dan berkualitas.