Judi online menjadi salah satu permasalahan sosial yang cukup signifikan di Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menganalisis peran lima unsur Pentahelix (pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, dan masyarakat) dalam pencegahan judi online di Kabupaten Aceh Selatan dalam mencegah dan memberantas praktik judi online yang meresahkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk kelima unsur Pentahelix dalam pencegahan judi online serta mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan kolaborasi tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari berbagai unsur pentahelix seperti pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, dan masyarakat dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencegahan judi online antar unsur pentahelix dilakukan secara sinergis dengan masing-masing pihak menjalankan peran seperti penegakan hukum, pembinaan religius, penertiban administratif, penyebaran informasi, dan pengawasan teknis. Namun, terdapat sejumlah kendala seperti keterbatasan sumber daya dan hambatan komunikasi yang perlu diatasi. Faktor pendukung pencgahan judi online ini antara lain komitmen para unsur pentahelix dan peran media dalam mensosialisasikan kebijakan. Penelitian menyimpulkan bahwa kolaborasi antar unsur pentahelix di Kabupaten Aceh Selatan sudah berjalan dengan baik namun memerlukan penguatan melalui koordinasi dan penyediaan sumber daya yang memadai agar pencegahan judi online dapat lebih efektif