Implikasi Demokrasi Calon Tunggal Terhadap Kualitas Pilkada Serentak di Aceh Utara Tahun 2024

Cut Raihanil Alya, 210801058 (2025) Implikasi Demokrasi Calon Tunggal Terhadap Kualitas Pilkada Serentak di Aceh Utara Tahun 2024. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang implikasi terhadap pilkada] Text (Membahas tentang implikasi terhadap pilkada)
Cut Raihanil Alya, FISIP, IPOL.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)
[thumbnail of Cut Raihanil Alya, FISIP, IPOL Cover-Bab 1.pdf] Text
Cut Raihanil Alya, FISIP, IPOL Cover-Bab 1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of Membahas tentang implikasi terhadap pilkada] Text (Membahas tentang implikasi terhadap pilkada)
Cut Raihanil Alya, FISIP, IPOL, cover-bab 1, fixed.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (658kB)

Abstract

Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Aceh Utara diwarnai oleh hadirnya calon tunggal yang menunjukkan lemahnya dinamika demokrasi lokal. Koalisi besar antarpartai membentuk kekuatan politik dominan yang menutup peluang lahirnya pesaing. Minimnya kaderisasi dan terbatasnya tokoh alternatif mempersempit ruang kompetisi,Sehingga masyarakat kehilangan pilihan dalam proses elektoral.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apa saja faktor yang menyebabkan munculnya calon tunggal serta bagaimana dampaknya terhadap kualitas demokrasi di tingkat lokal? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap KIP, pengurus partai politik, akademisi, serta pemilih dari berbagai kalangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa calon tunggal muncul akibat dominasi elite politik dan kekuatan figur petahana yang hegemonik. Dukungan dari koalisi besar membuat partai lain tidak membuka opsi pencalonan berbeda. Jalur perseorangan juga tidak berkembang karena syarat administratif yang sulit dipenuhi. Meskipun partisipasi pemilih tetap tinggi, kualitas demokrasi menjadi formalistik. Masyarakat tidak memiliki alternatif nyata, dan proses demokrasi lebih bersifat prosedural. Situasi ini juga memicu potensi apatisme politik dan mengurangi ruang kritis terhadap pemerintah terpilih.Penelitian ini menekankan pentingnya reformasi sistem pencalonan dan penguatan kapasitas partai dalam menyiapkan kader, agar kompetisi politik ke depan lebih terbuka dan demokratis.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 304 Faktor yang mempengaruhi tingkah laku sosial
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 320 Political and Government Science (Ilmu Politik dan Pemerintahan)
Depositing User: Cut Raihanil Alya
Date Deposited: 04 Sep 2025 04:59
Last Modified: 04 Sep 2025 07:52
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/51561

Actions (login required)

View Item
View Item