Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan Aplikasi Hoax DB oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh dalam menghadapi penyebaran informasi palsu di wilayah Aceh. Hoaks menjadi tantangan utama di era digital, terutama di Aceh yang memiliki dinamika sosial-politik yang rentan. Aplikasi Hoax DB dirancang sebagai inovasi digital untuk memverifikasi informasi, menerima laporan hoaks dari masyarakat, dan menyediakan edukasi digital. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teori yang diterapkan mencakup Teori pengelolaan dari George R. Terry, penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Aplikasi Hoax DB dilakukan melalui empat fungsi utama: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Diskominsa Aceh telah mengupayakan berbagai hal termasuk memperluas jangkauan informasi. Namun, terdapat beberapa kendala, seperti keterbatasan literasi digital masyarakat dan akses teknologi yang belum merata. Meski begitu, aplikasi ini berperan signifikan dalam meningkatkan partisipasi publik dan literasi informasi, serta menjadi sarana penting dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bebas dari hoaks di Provinsi Aceh. Penelitian ini merekomendasikan penguatan infrastruktur digital dan pelatihan literasi media sebagai langkah berkelanjutan untuk memberantas hoaks.