Nurul Lailatul Asra, 170303064 (2022) Pemahaman Teungku Dayah terhadap surah Al-Baqarah: 195 tentang Menjatuhkan Diri dalam Kebinasaan di Aceh Besar. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Nurul Lailatul Asra, 170303064, FUF, IAT, 082211930867.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB)
Nurul Lailatul Asra, 170303064, FUF, IAT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB)
Abstract
Teungku dayah mempunyai peran besar dalam kehidupan sosial bagi masyarakat Aceh. Penulis melihat sebagian besar teungku dayah masih banyak yang merokok, untuk yang tidak merokok hanya segelintir orang saja. Dengan dasar itu peneliti ingin melihat sejauh mana pemahaman para teungku dayah terhadap ayat menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan. Oleh karena itu muncul rumusan masalah sebagai berikut, Bagaimana makna tahlukah dalam surah Al-Baqarah ayat 195 menurut mufassir? Dan bagaimana pemahaman teungku-teungku dayah terhadap ayat menjatuhkan diri dalam kebinasaan? Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research). Adapun pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif, yakni sebagai prosedurnya penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para mufassir menafsirkan makna tahlukah (kebinasaan) dalam surah Al-Baqarah ayat 195 sebagai segala bentuk perbuatan yang merusak dan menghancurkan diri. Ibnu Katsir menegaskan kebinasaan terjadi ketika meninggalkan jihad, infak, atau berputus asa dari ampunan Allah. Tafsir Al-Mishbah menekankan hilangnya nilai positif akibat enggan berinfak, yang berujung pada kerugian dunia dan akhirat, sementara Al-Qurtubi mengaitkannya dengan sikap menimbun harta, berinfak dengan harta haram, maupun menyerah terhadap keadaan. Ibn ‘Asyur menambahkan bahwa kebinasaan mencakup segala tindakan yang secara sadar menjerumuskan diri atau umat pada kehancuran. Jika dikaitkan dengan perilaku merokok, ayat ini dapat dipahami sebagai dalil bahwa merokok merupakan bentuk tahlukah karena menimbulkan kerusakan kesehatan, pemborosan harta, dan pengabaian nikmat Allah. Adapun pemahaman teungku-teungku dayah menunjukkan bahwa mereka memahami makna menjatuhkan diri dalam kebinasaan sebagai larangan terhadap berbagai bentuk maksiat, seperti perzinaan, minuman memabukkan, durhaka kepada orang tua, dan perbuatan yang mendatangkan azab Allah. Teungku dayah juga menyadari bahwa merokok termasuk dalam larangan tersebut karena membahayakan kesehatan diri sendiri maupun orang lain. Namun, teungku yang merokok tetap memberikan pengetahuan kepada santri mereka untuk tidak merokok agar terhindar dari kebinasaan. Selain itu, teungku-teungku dayah tetap menjaga etika-etika ketika ingin merokok dan mentaati peraturan yang telah ditetapkan.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an |
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
| Depositing User: | Nurul Lailatul Asra |
| Date Deposited: | 09 Sep 2025 04:30 |
| Last Modified: | 09 Sep 2025 04:30 |
| URI: | http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/51669 |
