PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT ALPUKAT (Persea americana mill) SEBAGAI BIOKOAGULAN PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN (RPH)

Evania Maulisa, 210702049 (2025) PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT ALPUKAT (Persea americana mill) SEBAGAI BIOKOAGULAN PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN (RPH). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of tentang kemampuan ekstrak kulit alpukat sebagai biokoagulan] Text (tentang kemampuan ekstrak kulit alpukat sebagai biokoagulan)
EVANIA MAULISA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)
[thumbnail of tentang kemampuan ekstrak kulit alpukat sebagai biokoagulan] Text (tentang kemampuan ekstrak kulit alpukat sebagai biokoagulan)
EVANIA MAULISA BAB I.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (563kB)

Abstract

Air limbah RPH mengandung bahan organik berkonsentrasi tinggi, padatan tersuspensi, serta bahan koloid seperti lemak, protein, dan selulosa yang berdampak pada lingkungan sekitar apabila tidak diolah. Salah satu cara dalam pengolahan air yaitu dengan koagulasi-flokulasi. Pada penelitian ini menggunakan koagulan alami yang berasal dari ekstrak kulit alpukat (Persea americana mill). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak kulit alpukat dan pengaruh variasi kecepatan pengadukan dalam menurunkan parameter COD, TSS, dan penstabilan pH pada air limbah RPH. Berdasarkan hasil FTIR, gugus O-H fenolik pada frekuensi 3308,06 cm⁻¹, menunjukkan bahwa senyawa tanin lebih dominan. Temuan ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit alpukat mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi digunakan sebagai biokoagulan alami dalam pengolahan air limbah rumah potong hewan. Dosis biokoagulan yang digunakan yaitu 5 mL, 10 mL, 15 mL, 20 mL, dan 25 mL per liter air limbah dengan menggunakan variasi pengadukan cepat 120 rpm dan 150 rpm selama 1 menit, pengadukan lambat 30 rpm selama 30 menit, serta pengendapan selama 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis optimum penurunan parameter COD yaitu pada dosis 5 mL kecepatan pengadukan 120 rpm/30 rpm dengan persentase penurunan 41,56%. Untuk parameter TSS dosis optimum berada pada dosis 5 mL kecepatan pengadukan 150 rpm/30 rpm dengan persentase penurunan sebesar 85,48%, dan tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada nilai pH air limbah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan biokoagulan ekstrak kulit alpukat mampu menurunkan parameter TSS, dan menjaga kestabilan pH sesuai baku mutu air limbah RPH, namun penurunan parameter COD masih belum mencapai standar yang ditetapkan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied Sciences) > 620 Engineering and Allied Operations (Ilmu Teknik dan Ilmu yang Berkaitan)
Depositing User: Evania Maulisa
Date Deposited: 11 Sep 2025 07:51
Last Modified: 11 Sep 2025 07:51
URI: http://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/51757

Actions (login required)

View Item
View Item