Perbedaan latar belakang budaya siswa dapat menimbulkan hambatan dalam berinteraksi, terutama bagi siswa dari kelompok yang berasal dari luar daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan konseling multikultural dalam meningkatkan interaksi sosial siswa di MAS Ulumul Qur’an Pagar Air Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu (quasi-experimental) melalui desain One Group Pre-Test-Post-Test. Subjek penelitian adalah 8 siswa kelas X.3 yang memiliki tingkat interaksi sosial kategori rendah berdasarkan hasil pre-test. Data dikumpulkan melalui angket skala interaksi sosial, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan uji normalitas, regresi linier sederhana, dan paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan interaksi sosial siswa setelah mengikuti konseling multikultural. Skor rata-rata interaksi sosial meningkat dari 88,50 pada pre-test menjadi 117,13 pada post-test, dengan kenaikan rata-rata sebesar 28,63 poin. Uji paired sample t-
test menghasilkan nilai sig. (2-tailed) 0,001 < 0,05, sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian, konseling multikultural terbukti efektif dalam membantu siswa memahami perbedaan budaya, menumbuhkan empati, serta membentuk sikap inklusif sehingga tercipta interaksi sosial yang lebih harmonis di lingkungan sekolah.
Kata Kunci: Konseling multikultural, interaksi sosial