Membaca Al-Qur’an merupakan kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap Muslim sebagai bentuk implementasi ajaran Islam dan pembentukan karakter religius, khususnya bagi remaja. Permasalahan utama yang ditemukan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan membaca Al-Qur’an di kalangan remaja serta minimnya keterlibatan mereka dalam kegiatan keagamaan seperti tadarusan dan pembacaan Surah Yasin. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kelestarian nilai-nilai keislaman dan pembinaan spiritual generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca AlQur’an remaja di Desa Bulu Sema, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya partisipasi keagamaan, serta mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dari guru ngaji, tokoh masyarakat, serta para remaja sebagai subjek utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an pada remaja bervariasi; sebagian telah lancar, namun banyak yang masih membaca secara terbata-bata. Rendahnya motivasi, kurangnya inovasi metode mengaji, minimnya dukungan keluarga, serta pengaruh teknologi menjadi faktor dominan. Adapun upaya yang disarankan meliputi pelaksanaan program keagamaan berbasis komunitas, pembaruan metode pembelajaran, serta peningkatan peran aktif orang tua dan pemerintah desa.