Perkembangan sektor pariwisata di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, mengalami peningkatan signifikan seiring dengan meningkatnya minat wisatawan terhadap keindahan Danau Lut Tawar dan kekayaan budaya masyarakat Gayo. Namun, pengembangan fasilitas wisata di kawasan ini masih terbatas dan kurang mengakomodasi potensi alam dan kearifan lokal yang ada. Oleh karena itu, diperlukan sebuah perancangan Lake Resort yang tidak hanya memenuhi kebutuhan wisatawan secara fungsional, tetapi juga mampu menjaga kelestarian lingkungan dan mengangkat identitas lokal. Pendekatan arsitektur tropical vernakular digunakan sebagai landasan perancangan karena mampu menjawab tantangan iklim tropis basah di Takengon sekaligus mempertahankan karakter budaya setempat. Pendekatan ini menekankan pada penggunaan material lokal seperti bambu, kayu, dan batu alam, serta penerapan teknik konstruksi tradisional yang selaras dengan kondisi iklim. Selain itu, strategi desain tropis seperti ventilasi silang, atap miring, dan bukaan lebar diintegrasikan untuk menciptakan kenyamanan termal secara alami tanpa bergantung penuh pada energi buatan.
Konsep tata ruang resort dirancang untuk memaksimalkan pemandangan Danau Lut Tawar dengan mempertahankan vegetasi alami sebagai peneduh dan penahan erosi. Elemen ruang terbuka publik, seperti plaza tepi danau, dermaga wisata, dan jalur pedestrian, menjadi bagian integral yang menghubungkan wisatawan dengan lanskap alam secara langsung. Sementara itu, penataan unit hunian (cottage) mengacu pada pola permukiman tradisional Gayo, yang mengutamakan privasi, keterhubungan sosial, dan harmoni dengan alam.
Dari sisi keberlanjutan, perancangan Lake Resort ini menerapkan prinsip sustainable architecture dengan sistem pengelolaan air hujan, pengolahan limbah ramah lingkungan, serta pemanfaatan energi terbarukan seperti panel surya. Penerapan vegetasi lokal pada landscape design tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga membantu dalam menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati. Prinsip ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap konservasi lingkungan sekitar Danau Lut Tawar.
Dengan menggabungkan prinsip arsitektur tropical vernakular dan strategi berkelanjutan, perancangan Lake Resort di Takengon diharapkan mampu menjadi model pengembangan wisata yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga kelestarian lingkungan dan pelestarian budaya lokal. Hasil rancangan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan destinasi wisata serupa di kawasan danau tropis lainnya di Indonesia.