Blang Padang merupakan salah satu ruang publik yang ada di Banda Aceh dan menjadi lokasi favorit para masyarakat Aceh dan sekitarnya, khususnya anak muda. Namun aktivitas yang dilakukan kadang melanggar atau tidak sesuai dengan syariat Islam seperti terjadi campur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan Blang Padang sebagai ruang publik, dan untuk mengetahui apa saja aktifitas yang anak muda lakukan di Blang Padang serta negosiasi seperti apa yang dilakuka di Blang Padang. Metode yang di gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini berlokasi di lapangan Blang Padang yang berada di Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan Blang Padang sebagai ruang publik oleh anak muda yaitu dimanfaatkan untuk melakukan beberapa kegiatan yang positif yaitu sebagai tempat rekreasi dan hiburan, sebagai tempat event dan konser, sebagai tempat ktivitas anak muda biasanya sering terjadi pada hari sabtu dan minggu, kegiatan yang sering dilakukan yaitu olahraga, bersantai, berfoto, kuliner, dan menaki sepeda listrik. Jika ada anak muda yang melanggar di Blang Padang tentunya akan dilakukan negosiasi seperti jika melanggar pada waktu Maghrib, maka akan diberikan kesempatan kepada anak muda untuk shalat terlebih dahulu di Mushalla, setelah selesai shalat langsung pulang. Jika melanggar maka akan dikenakan sanksi dari pengelola setempat.