Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya usaha kuliner di Aceh yang menjadi salah satu alternatif pemerintah dalam memajukan kesejahteraan rakyat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan maqashid pada UMKM terhadap pemberdayaan masyarakat serta mengetahui kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, peneliti langsung mengambil data dengan wawancara kepada pemilik dan para pekerja yang bekerja di usaha kue tradisional tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari segi menjaga agama, kesadaran akan perintah agama mulai terbenahi. Dari segi menjaga harta, dengan adanya peningkatan perekonomian di para pelaku usaha juga meningkatkan kemauan mereka untuk berinfaq, sedekah dan zakat. Dari segi menjaga keturunan, kesadaran akan memberikan pendidikan yang baik terhadap masyarakat setidak-tidaknya memberikan kegiatan yang bermanfaat. Dari segi menjaga akal, dampak positif dari pemberdayaan dengan mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada di Glee Inem. Dari segi menjaga kejiwaan, menjaga kebersihan alam sekitar dapat menentramkan jiwa dan perasaan su’udzon dan tingkat stress, sehingga hal ini sangat baik dalam penguatan karakter kejiwaan masyarakat di Glee Iniem. Penulis berharap dari segi pemasaran lebih dikembangkan lagi. Sehingga kue tradisional yang dijual akan semakin meningkat bahkan sampai keluar Aceh. Dari segi sosial media penulis berharap kue tradisional ini bisa dimunculkan di Facebook ataupun Instagram sehingga dapat merambah pasar yang lebih luas.