Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang edukatif dan sosial yang penting dalam membentuk karakter generasi muda. Konsep Masjid Ramah Anak (MRA) hadir sebagai respon terhadap kebutuhan ruang ibadah yang inklusif dan mendidik, sebagaimana diarahkan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2019) dan Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 463 Tahun 2024. Masjid Oman Al-Makmur di Banda Aceh telah ditetapkan sebagai inisiator MRA sejak tahun 2021, namun belum diketahui secara pasti sejauh mana penerapan konsep tersebut dilakukan secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan konsep Masjid Ramah Anak di Masjid Oman Al-Makmur dengan meninjau aspek desain, fasilitas fisik, serta keamanan dan kenyamanan bangunan masjid. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam kepada anak-anak, remaja, orang tua, dan pengurus masjid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep Masjid Ramah Anak di Masjid Oman Al-Makmur belum sepenuhnya optimal. Beberapa elemen desain dan fasilitas fisik telah tersedia, namun masih terdapat keterbatasan dalam hal luas ruang, kelengkapan fasilitas ramah anak, serta aspek aksesibilitas dan kenyamanan. Dengan demikian, temuan ini dapat menjadi masukan bagi pengembangan arsitektur masjid yang lebih inklusif dan mendidik bagi anak-anak, serta referensi bagi masjid lain dalam menerapkan konsep ramah anak.