Penelitian ini membahas pandangan masyarakat Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam terhadap penggunaan jimat yang masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk penggunaan jimat, pandangan masyarakat terhadap praktik tersebut, serta tinjauannya dalam perspektif akidah Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dengan tokoh masyarakat dan warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian masyarakat masih mempercayai jimat sebagai sarana perlindungan, keselamatan, dan penolak bala, yang dipengaruhi oleh tradisi turun-temurun dan faktor lingkungan. Namun, terdapat juga kelompok masyarakat yang menolak penggunaan jimat karena bertentangan dengan ajaran Islam, khususnya dalam aspek tauhid yang menegaskan larangan terhadap praktik syirik. Dengan demikian, penggunaan jimat di Kecamatan Rundeng merupakan fenomena sosial yang mencerminkan adanya benturan antara keyakinan tradisional dan ajaran agama. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi tradisi dan senantiasa kembali pada ajaran Islam yang murni.