Penelitian ini membahas secara kritis konsep naskh dalam pandangan John Burton sebagaimana tertuang dalam karyanya The Sources of Islamic Law: Islamic Theories of Abrogation. Kajian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya naskh sebagai konsep sentral dalam ʿUlum al-Qur’an dan ushul fikih, sekaligus menjadi titik kritik dalam studi orientalis terhadap otoritas dan keutuhan teks al-Qur'an. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis framework analitis Burton dalam memahami naskh, serta mengevaluasi argumen-argumen Burton dalam mempersoalkan validitas doktrin naskh dari sudut pandang epistemologi tafsir dan otoritas penafsiran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka (library researce). Penyajian data penggunakan pendekatan kritik sejarah. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran dan analisis dokumen, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Burton memandang naskh bukan sebagai bagian dari wahyu Ilahi, melainkan sebagai produk konstruksi sosial-intelektual para fuqaha dalam menyusun legitimasi hukum Islam pasca-Nabi. Ia membagi konsep naskh ke dalam dua teori: general theory yang menjelaskan naskh sebagai konsep teologis progresif, dan special theory yang berfungsi sebagai alat polemik dan rekonsiliasi hukum antara al-Qur’an dan Sunnah. Kritik Burton terhadap keabsahan naskh membuka ruang diskusi baru dalam studi orientalis dan menjadi tantangan epistemologis bagi pemahaman tradisional