Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki tujuan untuk menangani berbagai masalah yang saling terkait seperti pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, membuka lapangan pekerjaan serta mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi melalui kebijakan dan program inklusif seperti Inklusi keuangan. sistem keuangan yang inklusif mampu memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa ada yang terkecualikan. Keuangan syariah secara global mencatatkan pertumbuhan yang positif dalam beberapa tahun terakhir begitupula di Indonesia. Berdasarkan survei OJK Indeks Inklusi Keuangan Syariah di Provinsi Aceh tergolong tinggi, namun tingkat kemiskinan Aceh juga lebih tinggi dari kemiskinan secara Nasional, Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Inklusi Keuangan Syariah terhadap tingkat kemiskinan, pengangguran terbuka dan Pertumbuhan Ekonomi di Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder melalui studi dokumentasi dan di analisis menggunakan teknik regresi data panel menggunakan software Eviews 12. Hasil penelitian menunjukkan inklusi keuangan syariah memiliki pengaruh terhadap tingkat kemiskinan di wilayah kabupaten dan kota, dimana variabel pertumbuhan realisasi pembiayaan dan jumlah kantor layanan bank syariah memiliki
pengaruh negatif. Inklusi keuangan syariah memiliki pengaruh terhadap tingkat pengangguran terbuka di wilayah kota, sedangkan untuk wilayah daerah inklusi keuangan syariah tidak memiliki pengaruh, variabel jumlah kantor layanan bank berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran terbuka di wilayah kabupaten, sedangkan wilayah kota realisasi pembiayaan memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran. Inklusi keuangan syariah memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah kabupaten dan kota. Di wilayah kabupaten pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) memiliki pengaruh positif, sedangkan di wilayah kota semua variabel inklusi keuangan syariah memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.