Pers mahasiswa memainkan peran penting di lingkungan kampus dan menjadi sarana awal bagi mahasiswa yang ingin mendalami dunia jurnalistik. Namun, dalam praktiknya, masih terdapat pelanggaran terhadap prinsip-prinsip etika jurnalistik, seperti ketidaknetralan, pembukaan identitas tanpa penyamaran, serta penyajian berita yang kurang berimbang. Salah satu kasus yang mencuat adalah berita SumberPost berjudul “ACF dan Dampak Traumatis Bagi Mereka” yang mendapat sorotan karena dinilai bertentangan dengan kode etik jurnalistik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan etika jurnalistik oleh jurnalis SumberPost dan mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga standar profesionalisme media kampus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi terhadap lima informan utama yang merupakan jurnalis aktif SumberPost. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnalis SumberPost memiliki pemahaman yang baik terhadap prinsip etika jurnalistik dan berupaya menerapkannya dalam proses kerja jurnalistik. Tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan waktu karena peran ganda sebagai mahasiswa, serta tekanan dari pihak luar. Meski demikian, Sumberpost berupaya menjaga profesionalitas dan tanggung jawab sosial sebagai media pers mahasiswa yang independen.