Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pembiayaan perbankan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh, dengan penyerapan tenaga kerja dan tingkat pendidikan sebagai variabel moderasi. Objek penelitian mencakup 21 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, dengan periode data yang digunakan adalah tahun 2018-2022. Penelitian ini menggunakan metode data panel, yang menggabungkan data runtun waktu (time series) dan data silang (cross section). Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi data panel dan Moderated Regression Analysis (MRA), dengan bantuan perangkat lunak Eviews-12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan perbankan syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Aceh dikarenakan nilai t hitung -1.317292 < dari t tabel yaitu 1.983264 dan nilai signifikansi sebesar 0,1908 > dari 0,05. Selain itu, variabel penyerapan tenaga kerja dan tingkat pendidikan juga tidak memoderasi secara signifikan pengaruh pembiayaan perbankan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t-statistik masing-masing sebesar -1,901031 (signifikansi 0,0602) dan 1,088158 (signifikansi 0,2791), yang keduanya berada di atas ambang signifikansi 0,05. Saran dari penelitian ini meliputi: perlunya perluasan distribusi Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan penetapan alokasi minimal pembiayaan produktif oleh Pemerintah Provinsi Aceh dan OJK; peningkatan kualitas pendidikan vokasi oleh Dinas Pendidikan Aceh agar lebih relevan dengan kebutuhan ekonomi produktif; serta reorientasi pembiayaan oleh LKS dari sektor konsumtif ke sektor-sektor produktif seperti UMKM, pertanian, dan perikanan.