Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan pengelolaan pengetahuan dalam konteks transformasi perbankan konvensional menjadi syariah di Provinsi Aceh, seiring penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (Qanun LKS). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, teknologi, motivasi, dan aset pengetahuan terhadap manajemen pengetahuan pegawai bank BUMN dan BUMD di Kota Banda Aceh, serta menguji peran religiusitas sebagai variabel moderasi dalam hubungan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). Data dikumpulkan melalui kuesioner dari pegawai Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Tabungan Negara Syariah (BTNS), dan Bank Aceh Syariah (BAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel teknologi dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen pengetahuan. Sebaliknya, budaya organisasi, aset pengetahuan, dan religiusitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen pengetahuan. Religiusitas tidak terbukti memoderasi hubungan antara budaya organisasi, teknologi, motivasi dan aset pengetahuan dengan manajemen pengetahuan. Temuan ini memberikan implikasi bahwa penguatan teknologi dan motivasi pegawai menjadi faktor utama dalam pengembangan manajemen pengetahuan pada sektor perbankan syariah di Kota Banda Aceh. Oleh karena itu, manajemen perbankan disarankan untuk lebih fokus pada investasi teknologi informasi dan penguatan motivasi kerja guna mendukung efektivitas sistem manajemen pengetahuan.