Perkembangan teknologi informasi (TI) telah membawa perubahan dalam berbagai aspek pendidikan, termasuk di lingkungan dayah. Namun, penerapannya dalam pembelajaran kitab kuning masih menjadi tantangan, terutama dalam menjaga keseimbangan antara metode tradisional dan inovasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan TI dalam pembelajaran kitab kuning di Dayah Mahyal Ulum Al Aziziyah, Aceh Besar, serta memahami pandangan santri dan pengajar terhadap digitalisasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan TI dalam pembelajaran kitab kuning dilakukan melalui penggunaan laptop, infocus, dan speaker aktif, namun penggunaannya dibatasi hanya untuk tenaga pengajar. Santri tidak diberikan akses langsung terhadap perangkat teknologi, kecuali bagi mereka yang sedang beraktivitas kuliah. Pembelajaran kitab kuning tetap berpusat pada metode tradisional, dengan TI berfungsi sebagai alat bantu dalam penyampaian materi. Pandangan santri dan pengajar terhadap digitalisasi pembelajaran cukup positif. Santri umumnya menyukai inovasi ini karena membantu mereka memahami kitab kuning dengan lebih jelas melalui tampilan visual yang lebih sistematis. Pengajar juga mengapresiasi penggunaan TI karena mempermudah penyampaian materi tanpa mengurangi esensi keilmuan kitab kuning. Namun, mereka tetap
menekankan bahwa teknologi hanya sebagai pendukung, bukan sebagai pengganti metode tradisional yang dianggap lebih efektif dalam membentuk kedalaman pemahaman dan kedisiplinan belajar.
Kesimpulannya, integrasi TI dalam pembelajaran kitab kuning memberikan manfaat yang signifikan, tetapi perlu dilakukan dengan pendekatan yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dayah.