Perkembangan dan pertumbuhan digitalisasi yang terus meluas telah memperkenalkan sistem pembayaran yang lebih kreatif, efisien, dan efektif. Salah satu inovasi yang semakin populer dalam transaksi saat ini adalah QR Code. Kehadiran inovasi digital ini sangat memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi secara non-tunai. Kemudahan ini menjadi salah satu elemen yang dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat dalam bertransaksi, terutama dalam hal bersedekah non-tunai melalui QRIS. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi ketertarikan masyarakat untuk bershadaqah menggunakan QRIS dengan persepsi manfaat, kemudahan, dan kepercayaan. Studi ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang melibatkan distribusi kuesioner kepada 390 responden. Analisis data dilakukan melalui regresi linier berganda dengan dukungan perangkat lunak SPSS versi 31. Temuan penelitian menunjukkan bahwa variabel manfaat memiliki pengaruh positif terhadap minat dengan nilai t hitung > t tabel (10,161 > 1,966) dan p-value (0,001 < 0,05), kemudahan memiliki pengaruh positif terhadap minat dengan nilai t hitung > t tabel (10,353 > 1,966) dan p-value (0,001 < 0,05), dan kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat dengan nilai t hitung > t tabel (5,492 > 1,966) dan p-value (0,001 < 0,05). Hasil ini mendukung Model Penerimaan Teknologi (TAM) yang menekankan pentingnya persepsi dalam memengaruhi minat perilaku pengguna terhadap layanan fintech. Oleh karena itu, lembaga sosial seperti lembaga ZISWAF perlu melakukan inovasi digital agar dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bershadaqah