Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan dalam membentuk karakter generasi muda Islami di era modern. Madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki peran penting dalam membangun budaya Islami yang kokoh, yang meliputi nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang bersumber dari ajaran Islam. Namun, arus informasi dan gaya hidup modern dapat menggoyahkan nilai-nilai Islami tersebut. Untuk menghadapi tantangan ini, kepemimpinan spiritual kepala madrasah menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep kepemimpinan spiritual integratif kepala madrasah yang mengintegrasikan empat dimensi (integritas, altruisme, ekspektasi, dan visi) guna mengembangkan budaya Islami di Madrasah Aliyah. Penelitian ini berfokus pada tiga Madrasah Aliyah di Aceh, yaitu Madrasah Aliyah Oemar Diyan, Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa, dan Madrasah Aliyah Insan Qur'ani, yang dipilih berdasarkan indikasi penerapan nilai-nilai kepemimpinan spiritual dalam upaya mereka mewujudkan budaya Islami. Penelitian kualitatif deskriptif multisitus ini menggunakan beberapa landasan teori, termasuk Teori Kepemimpinan Spiritual Fry, Kepemimpinan profetik, Teori perubahan perilaku Bandura, teori budaya organisasi Schein, dan teori Ekologi Pendidikan Bronfenbrenner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan spiritual kepala madrasah di ketiga Madrasah Aliyah tersebut termanifestasi dalam berbagai praktik, seperti keteladanan, pembiasaan, integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran, dan penciptaan lingkungan yang kondusif.
Penelitian ini menghasilkan konsep kepemimpinan spiritual integratif kepala madrasah, yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi kepala madrasah dalam mengembangkan budaya Islami di Madrasah Aliyah. Konsep ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi teoretis dalam pengembangan keilmuan Pendidikan Agama Islam, khususnya dalam bidang kepemimpinan pendidikan.