Wisata halal sebagai bentuk pariwisata yang berlandaskan syariah memiliki tujuan untuk membangun kerangka etis dalam sektor pariwisata. Meskipun peraturan yang terdapat dalam UU No. Peraturan 10/2009 mengenai Kepariwisataan belum secara jelas mengatur tentang wisata halal, penelitian ini menganalisis penerapannya di Banda Aceh beserta perkembangan yang terkait. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data seperti observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta analisis dokumen, penelitian ini mengidentifikasi langkah-langkah nyata yang diambil oleh Pemkot Banda Aceh dalam mengembangkan fasilitas pendukung untuk wisata halal. Hasil utama dari penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan yang profesional adalah unsur penting dalam kemajuan pariwisata halal. Penelitian ini menunjukkan dua aspek signifikan: (1) kemungkinan perubahan pemahaman masyarakat mengenai nilai halal dan peningkatan kesadaran pelaku bisnis, serta (2) hambatan sistemik yang berupa minimnya dukungan menyeluruh dari pemerintah untuk pengembangan industri halal. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan wisata halal di Banda Aceh masih belum maksimal, terutama dalam hal sertifikasi halal untuk usaha makanan. Namun, kerja sama yang strategis antara para pengambil keputusan dan inisiatif pemasaran digital menunjukkan kemajuan yang baik.