Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan gadget terhadap sikap spiritual anak di Desa Pulo Dayah, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan jumlah informan terdiri dari enam orang anak usia 6 sampai dengan 12 tahun, dan enam orang ibu sebagai pendamping utama anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama: anak-anak umumnya mulai menggunakan gadget sejak usia sekolah dasar dengan durasi rata-rata lebih dari tiga jam per hari. Aktivitas penggunaan didominasi oleh hiburan, khususnya bermain game online dan mengakses media sosial seperti TikTok, sedangkan aplikasi edukatif dan keagamaan jarang digunakan. Penggunaan gadget berlangsung tanpa batasan waktu maupun tempat, yang mengindikasikan adanya kecenderungan ketergantungan disertai minimnya pengawasan orangtua. Kedua, bentuk-bentuk sikap spiritual yang telah dikenalkan orangtua meliputi shalat, berdoa, bersyukur, kejujuran, kesantunan, dan kepatuhan. Namun, pelaksanaannya masih belum konsisten, di mana sebagian anak belum rutin menjalankan shalat lima waktu dan berdoa, serta memerlukan pengawasan terus-menerus. Kejujuran dan kedisiplinan anak bersifat fluktuatif, dengan tingkat tanggung jawab yang bervariasi dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, penggunaan gadget yang tidak terkontrol berdampak negatif terhadap sikap spiritual anak, ditandai dengan menurunnya kepatuhan beribadah, berkurangnya kedisiplinan, munculnya perilaku membangkang, serta penurunan rasa hormat kepada orangtua. Selain itu, penggunaan gadget memicu perubahan emosional seperti mudah marah, berkata kasar, dan sulit mengendalikan emosi saat bermain game. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan gadget secara berlebihan dapat melemahkan kedisiplinan ibadah, mengganggu hubungan sosial, serta menurunkan kualitas nilai moral dan spiritual anak