Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan perangkat pembelajaran yang membantu peserta didik memahami materi fikih khususnya pada materi binatang halal dan haram. Berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik masih mengalami kebingunan dalam membedakan jenis binatang halal dan haram serta kesulitan mengidentifikasi kehalalan produk olahan hewani dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keterkaitan materi dengan situasi nyata dan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam modul ajar dan LKPD yang digunakan masih belum optimal. Oleh karena itu, pengembangan modul ajar dan LKPD berbasis PBL sangat dibutuhkan agar peserta didik dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, terlibat langsung dalam penyelesaian masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, serta dapat memahami materi secara kontekstual dan mendalam melalui aktivitas berpikir kritis dan kolaboratif. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu: (1) menilai validitas modul ajar dan LKPD materi fikih berbasis PBL pada kelas VI di MI Banda Aceh; (2) menilai kepraktisan modul ajar dan LKPD materi fikih berbasis PBL pada kelas VI di MI Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D) yang berlandasan pada model pengembangan dikembangkan oleh Thiagarajan. Adapun tahap-tahap pengembangan 4-D yaitu tahap pendefinisian (Define), tahap perancangan (Design), tahap pengembangan (Develop), tahap penyebaran (Desseminates). Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi ahli dan lembar angket kepraktisan. Validator dalam penelitian ini terdiri dari tiga ahli yang meliputi bidang kurikulum, materi, dan bahasa. Sementara itu, angket kepraktisan diberikan kepada guru dan peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Swasta Lamgugop Kota Banda Aceh. Hasil validitas menunjukkan bahwa modul ajar dan LKPD berbasis PBL pada materi binatang halal dan haram sudah memenuhi kategori sangat valid. Hal ini ditentukan berdasarkan hasil validasi dari ahli kurikulum dengan persentase sebesar 96%, ahli materi dengan persentase sebesar 83,8%, dan ahli bahasa dengan persentase sebesar 98,3% sehingga ketiga hasil validasi tersebut termasuk kriteria “sangat valid”. Adapun hasil penilaian kepraktisan oleh peserta didik dan guru mendapatkan persentase sebesar 95,25% dengan kriteria “sangat praktis”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul ajar dan LKPD berbasis PBL pada materi binatang halal dan haram sangat valid dan praktis digunakan sebagai perangkat pembelajaran.