Makna Lafaz Al-Aṣnām, Al-Authān, Al-Anṣāb dan Al-Tamāthīl dalam Alquran menurut Para Mufasir

Agil Anggia, 140303020 (2019) Makna Lafaz Al-Aṣnām, Al-Authān, Al-Anṣāb dan Al-Tamāthīl dalam Alquran menurut Para Mufasir. Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Makna Al-Qur'an]
Preview
Text (Membahas tentang Makna Al-Qur'an)
Agil Anggia.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pemahaman makna patung dan berhala dari empat istilah yang berbeda dalam Alquran yaitu al-aṣnām, al-authān, al-anṣāb dan al-tamāthīl, merupakan suatu kejanggalan dalam penerjemahan, karena keempat istilah tersebut diartikan dengan makna yang sama. Untuk memahami secara detail perlu dicarikan karakteristik penafsiran dari masing-masing istilah tersebut, sehingga memberikan makna yang komprehensif atau makna sebenarnya. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk melihat substansi makna lafaz-lafaz al-aṣnām, al-authān, al-anṣāb dan al-tamāthīl dalam Alquran dan pendapat para mufasir mengenai makna lafaz-lafaz al-aṣnām, al-authān, al-anṣāb dan al-tamāthīl dalam Alquran. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode maudhū’ī. Sumber data utama yaitu Tafsīr Mafātīh al-Ghayb, Tafsir al-Marāghī, al-Tafsīr al-Munīr: Fi al-‘Aqidat wa al-Syari’āt wa al-Manhaj, Tafsir al-Mishbāh dan Al-Qur’an dan Tafsirnya, sedangkan sumber data pendukung yaitu literatur yang berhubungan dengan judul penelitian seperti buku-buku, kitab,kamus, ensiklopedia, jurnal maupun artikel. Dari penelitian ini diperoleh temuan bahwa al-aṣnām, al-authān, al-anṣāb dan al-tamāthīl yang diabadikan dalam Alquran memiliki makna yang berbeda. Al-aṣnām ialah berhala yang terbuat dari batu, logam, tembaga yang gambarannya tidak dipahat secara tiga dimensi. Disebut al-aṣnām karena keyakinan seseorang dengan cara mendekatkan diri kepada perantara itu dengan segala hal yang bisa dijadikan sebagai sarana mendekatkan diri kepada-Nya. Al-authān adalah berhala yang terbuat dari bahan kayu, batu, tanah, dan lain-lain. Namun, berhala ini lebih umum daripada al-aṣnām, karena dapat berupa segala sesuatu yang berbentuk dan tidak berbentuk baik kecil maupun besar. Jika dikaitkan dengan sekarang, bentuk berhala al-authān ialah menjadikan perkuburan mereka sebagai tempat keramat, menjadikan tempat tinggal mereka dahulu sebagai tempat suci. Di situ dipersembahkan kurban dan dilakukan berbagai ritual ibadah. Al-anṣāb adalah batu yang tidak memiliki bentuk yang digunakan untuk tempat penyembelihan binatang yang akan dipersembahkan untuk berhala-berhala. Al-tamāthīl adalah segala sesuatu yang dibuat dalam bentuk seperti ciptaan manusia yang terbuat dari kayu, batu pualam, tembaga, dan kaca yang kemudian disebut patung, bahkan ada yang menyembutnya berhala. Analisis dari makna dari keempat istilah tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu: pertama: lafaz al-aṣnām, al-authān, al-anṣāb dan al-tamāthīl digunakan untuk berhala dalam bentuk fisik seperti berhala ‘Uzzā, salib, patung-patung dan lain-lainnya. Kedua, lafaz al-aṣnām dan al-authān, digunakan untuk berhala dalam non-fisik yaitu segala sesuatu yang dapat memalingkan diri dari Allah Swt.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1. Dr. Salman Abdul Muthalib, Lc, M.Ag; 2. Zulihafnani, S.TH., M.A
Uncontrolled Keywords: Makna Lafaz al-Aṣnām, al-Authān, al-Anṣāb dan al-Tamāthīl, Alquran, Para Mufasir
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.2 Al-Qur'an dan Terjemahannya > 2x1.2016 Indeks Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Agil Anggia Agil
Date Deposited: 31 Jul 2019 03:29
Last Modified: 31 Jul 2019 03:29
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/9295

Actions (login required)

View Item
View Item