Konsep Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Bina Upaya Kesejahteraan Para Cacat Banda Aceh

Yuni Harmuna, 150402082 (2020) Konsep Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Bina Upaya Kesejahteraan Para Cacat Banda Aceh. Skripsi thesis, UIN AR-RANIRY.

[thumbnail of Konsep Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Bina Upaya Kesejahteraan Para Cacat Banda Aceh]
Preview
Text (Konsep Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Bina Upaya Kesejahteraan Para Cacat Banda Aceh)
Untitled.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB) | Preview

Abstract

Konsep diri merupakan kesadaran dan penilaian seseorang mengenai siapa dirinya, segala sesuatu yang dapat dikatakan orang tentang dirinya sendiri, bukan hanya tentang tubuh dan keadaan psikisnya sendiri, melainkan juga tentang keadaan anak, orang tua, lingkungan, dan lain-lain. Maka untuk itu peneliti disini ingin meneliti lebih lanjut tentang konsep diri orang tua yang memiliki anak tunagrahita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) konsep diri orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB-BUKESRA Banda Aceh, (2) kondisi psikologis orang tua yang memiliki anak tunagrahita, (3) penerimaan orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB-BUKESRA Banda Aceh, (4) peran orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB-BUKESRA Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan (field reseacrh). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Berdasarkan 4 kriteria sehingga dapat ditentukan jumlah informan sebanyak 7 orang tua yang memiliki anak tunagrahita. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi: (1) konsep diri orang tua yang memiliki anak tunagrahita di SLB-BUKESRA Banda Aceh Aceh pertama-tama mengarah kepada konsep diri negatif karena kurangnya menerima atau merasa malu dan minder terhadap diri sendiri karena memiliki anak tunagrahita, tetapi dengan berjalannya waktu konsep dir orang tua berangsur mengarah konsep diri positif terhadap dirinya karena menganggap anak adalah titipan dari Tuhan yang harus dirawat dengan penuh kasih sayang, (2) kondisi psikologis orang tua yang memiliki anak tunagrahita psikologis atau mental pertama sekali orang tua mengetahui mengungkapkan sedih dan menyalahkan dirinya karena anaknya cacat, sedih karena adanya perasaan malu terhadap lingkungan sekitar, tetapi dengan berjalannya waktu orang tua bisa menerima. (3) penerimaan orang tua yang memiliki anak tunagrahita berusaha untuk benar-benar menerima ketetapan dari Tuhan, dan berupaya menyekolahkan ditempat yang nyaman. (4) peran orang tua terwujud dengan baik karena adanya penerimaan diri dengan baik terhadap kondisi anak, orang tua ikut. Saran diharapkan kepada orang tua yang belum dapat menerima dirinya karena kondisi anaknya, agar dapat mengubah konsep diri negatif terhadap dirinya, menjadi konsep diri positif dengan cara menggali lebih banyak lagi pemahaman tentang anak tunagrahita.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Drs. Mahdi NK, M.Kes 2. Syaiful Indra, M.Pd, Kons
Uncontrolled Keywords: Konsep Diri, Orang Tua, Anak Tunagrahita.
Subjects: 600 Technology (Applied Sciences) > 640 Home and Family Management (Kesejahteraan Rumah Tangga dan Manajemen Keluarga)
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Yuni Harmuna
Date Deposited: 11 Mar 2020 03:44
Last Modified: 11 Mar 2020 03:44
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/11291

Actions (login required)

View Item
View Item